Perkembangan COVID 19 yang cukup mengkhawatirkan, benar-benar membuat kita semua harus memutar otak untuk melakukan pemenuhan kebutuhan hiidup kita sehari-hari dan kedepannya. Tidak hanya kita, pemerintah pun mengalami hal yang sama, menghadapi masalah bagaimana harus bisa mengerdilkan kasus covid, dan juga memikirkan ekonomi kerakyatan. Dimana banyak masyarakat kecil yang benar-benar mengalami kesulitan hidup dimasa pandemi COVID 19 ini. Untuk membantu masyarakat pada masa COVID 19 gelombang ke dua ini, Pemerintah Menyatakan Bansos Akan Cair Lagi Mulai Juli 2021, Hal ini bertujuan agar bisa membantu meringankan masa susah masyarakat yang tidak mampu.
Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, Selaku MENKO MARVEST, yang ditunjuk sebagai kepala koordinator PPKM Mikro darurat jawa bali Oleh Presiden Joko Widodo. Kesepakatan telah dibuat dengan Menteri Sosial Ibu Risma, Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani, Gubernur BI dan pihak-pihak yang bersangkutan lainnya. Akan tetapi belum ada kejelasan mengenai bentuk bantuan sosial yang akan diberikan, dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk paket sembako.
Menurut bapak Luhut Binsar Pandjaitan, kita sudah mulai berhasil sedikit demi sedikit memulihkan perekonomian di pertengahan tahun 2021 ini, Hal tersebut beliau nyatakan berdasarkan data dan fakta yang ada dilapangan, pemulihan ekonomi tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. Beliau pun blak-blakan mengajak debat bagi pengamat yang menyangkal akan keberhasilan pemerintah dalam memulihkan perekonomian sebelum terjadinya kasus COVID 19 gelombang kedua ini.
Menurut Luhut, data-data tentang perekonomian memperlihatkan keberhasilan pemulihan. “Jangan kita bohongi rakyat itu, ini data-data saya kira bisa dilihat, pemulihan ekonomi menunjukkan keberhasilan, langkah kebijakan yang diberlakukan pemerintah selama pandemi.” sambung Luhut.
Kementerian Sosial (Kemensos) kembali akan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, bantuan sosial tunai (BST) periode Mei dan Juni 2021 akan disalurkan pada Juli 2021. Artinya, dana BST Kemensos akan diberikan sekaligus sebesar Rp 600.000.Berdasarkan Kepmensos No. 161/HUK/2020 tentang Pelaksanaan Bantuan Sosial Tunai dalam Penanganan Dampak Pendemi Corona Virus Disease 2019 tahun 2021, data penerima BST merupakan usulan pemerintah daerah kab/kota, dan dari sumber data lain yakni dari Ditjen Rehsos, kementerian/lembaga, lembaga kesejahteraan sosial, organisasi masyarakat berbadan hukum.
Selain dana Rp 600.000, menurut kebijakan baru Kemensos, penyaluran BST juga disertai dengan bantuan beras 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM). Beras tersebut berasal dari PT Bulog. Penyaluran bantuan dilakukan melalui jaringan Perum Bulog yang tersebar di seluruh tanah air. Dengan bantuan beras, diharapkan masyarakat miskin terdampak pandemi tercukupi kebutuhan pokoknya. BST ini diharapkan dapat mampu meningkatkan daya beli masyarakat selama PPKM Darurat. Sebelumnya, Mensos menyampaikan bansos segera dicairkan pada minggu ini sesuai instruksi Presiden seiring diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali yang di mulai tanggal 3-20 Juli 2021. Anggaran untuk 10 juta penerima BST senilai Rp 6,1 triliun, Program Keluarga Harapan (PKH) menyasar 10 juta penerima senilai Rp 13,96 triliun, serta untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi 18,8 juta penerima senilai Rp 45,12 triliun.