Pesugihan Kandang Bubrah
Image Sources : https://berita.99.co/

Pesugihan Kandang Bubrah

Di Wonogiri terdapat makam yang kerap didatangi orang dari berbagai daerah karena terkenal sebagai tempat pesugihan kandang bubrah. Makam bernama Tembungboyo itu berada di wilayah Kelurahan/Kecamatan Purwantoro.

Pesugihan sudah lama menjadi bagian dari kultur yang berkembang di masyarakat Jawa. Keinginan untuk mencapai kesuksesan atau kekayaan dalam waktu singkat ditambah kepercayaan yang kuat terhadap hal berbau klenik membuat konsep pesugihan mengakar kuat.

Pesugihan Kandang Bubrah adalah salah satu bentuk mitos atau kepercayaan dari masyarakat di Indonesia, khususnya yang berada di wilayah Jawa. Istilah “pesugihan” sendiri merujuk pada praktik spiritual atau supranatural yang diyakini dapat memberikan kekayaan atau keberuntungan kepada pelakunya. Sedangkan “kandang bubrah” adalah tempat di mana pesugihan dilakukan, dengan harapan dapat memperoleh kekayaan dengan cara tertentu.

Secara umum, pesugihan kandang bubrah diyakini sebagai suatu ritual atau praktik mistis yang melibatkan perjanjian dengan makhluk halus atau entitas gaib tertentu, seperti jin atau setan. Dalam versi yang paling umum, pelaku pesugihan akan melakukan ritual atau tata cara tertentu di suatu tempat yang dianggap angker atau berenergi negatif, seperti hutan belantara, kuburan, atau tempat-tempat tersembunyi lainnya.

Proses pesugihan ini biasanya melibatkan berbagai macam tahapan, termasuk puasa, mantra, pengorbanan, atau bahkan ritual yang lebih ekstrem seperti menyumpah setan atau meminta perlindungan kepada makhluk halus tertentu. Dalam beberapa cerita, pelaku pesugihan bahkan disebutkan harus melakukan hal-hal yang ekstrem, seperti menyakiti diri sendiri atau melakukan perbuatan amoral.

Tujuan utama dari pesugihan kandang bubrah adalah untuk memperoleh kekayaan atau keberuntungan secara instan atau cepat tanpa harus bekerja keras secara konvensional. Namun, konsekuensi dari melakukan pesugihan ini seringkali diwarnai dengan cerita-cerita seram atau bahkan tragedi yang menimpa pelakunya, seperti hilangnya nyawa, kecelakaan, atau masalah mental dan emosional.

kandang bubrah seperti yang ada di Wonogiri, menurut cerita yang beredar, merupakan salah satu bentuk kesugihan yang konon tidak memerlukan tumbal. Namun demikian, bukan berarti ritual pesugihan ini aman dan boleh dicoba karena segala sesuatu pasti mendatangkan risiko.

Pesugihan kandang bubrah mensyaratkan pelaku pesugihan harus terus merenovasi, membangun, atau menambah bagian rumah miliknya setiap waktu tertentu. Jika hal itu tidak dilalukan maka akan ada celaka yang menimpa pelaku atau keluarga pelaku.

Perlu dicatat bahwa pesugihan kandang bubrah tidak didukung atau diakui oleh agama Islam atau kepercayaan spiritual yang sah. Bahkan, praktik semacam itu dianggap sebagai bentuk syirik atau kesesatan dalam Islam, karena melibatkan perjanjian dengan entitas gaib selain Allah SWT. Oleh karena itu, praktik pesugihan kandang bubrah tidak dianjurkan dan sebaiknya dihindari.

Ketika membahas tentang pesugihan kandang bubrah, penting untuk diingat bahwa ini adalah bagian dari warisan budaya dan kepercayaan masyarakat tertentu. Meskipun bagi sebagian orang hal ini hanyalah mitos belaka, namun bagi sebagian lainnya, pesugihan kandang bubrah merupakan sesuatu yang nyata dan bisa membawa konsekuensi serius. Oleh karena itu, penting untuk menghormati keyakinan dan kepercayaan masyarakat yang berbeda, namun juga penting untuk mendorong pengetahuan yang lebih luas tentang akibat dari praktik semacam itu.